YSPITI Budidayakan Kurma Barhee dari Inggris
Trubus Iman – Yayasan Sosial dan Pendidikan Islan Trubus Iman (YSPITI) terus melakukan berbagai upaya pengembangan unit-unit usaha untuk kemandirian pesantren. Salah satunya dengan menambah varian agrowisata dengan jenis tanaman timur tengah, Kurma atau dalam bahasa latin disebut phoenix dactylifera. Meskipun jenis tanaman ini dikenal dengan tanaman yang hidup di padang pasir dengan suhu udara panas yang tinggi, melalui berbagai penelitian dan pengembangan teknologi akhirnya melahirkan varian jenis barhee yang bisa tumbuh dan berbuah di daerah tropis. Varian ini sudah 11 tahun berkembang di Thailand dan dalam 8 tahun terakhir juga ikut dikembangkan di Malaysia, tutur H. Tony Budi Hartono menjelaskan.
Bibit tanaman yang langsung di impor dari Inggris ini akan datang bertahap, kemudian dengan bibit yang ada dikembangbiakkan dengan cara kultur jaringan (tissue culture) dan akan mulai berbuah pada usia 2 hingga 3 tahun. Sejauh ini, di Indonesia baru ada perkebunan kurma di daerah Jonggol Farm, Bogor. Selain itu, beberapa tempat hanya ditanam untuk menjadi tanaman taman, masjid, atau halaman perumahan.
Keseriusan YSPITI dalam mengembangkan Kurma bukan tidak beralasan. Haji Tony menjelaskan, bahwa kurma juga merupakan sumber atau bahan makanan masa depan yang menyehatkan dan memiliki nilai ubudiyah atau ibadah. Buahnya bisa dimakan segar, kering atau diproses menjadi berbagai bahan olahan. Bisa juga untuk membuat pudding, roti, cake, biscuit, permen, es krim, dan campuran serealia. Atau untuk membuat jus, cuka, gula, sirup, madu, acar, pasta, dan perasa makanan. Memang harus bersabar dalam proses penanamannya, meskipun umur ekonomisnya 40-50 tahun, namun masih produktif hingga mencapai usia ratusan tahun, jelasnya.
Selain buahnya yang memiliki banyak manfaat untuk manusia, ternyata hampir seluruh bagian pohon kurma dapat digunakan. Batang pohon bisa digunakan sebagai kayu atau bahan bakar. Serabut batang dan daun dapat menjadi tas, keranjang, tali tambang, peti kayu, kipas, penutup makanan, furniture, kasur, dan kertas. Daun keringnya dapat dibuat menjadi atap atau penyekat dinding. Tunas pucuk (palm heart) dapat dimakan sebagai salad atau sayur yang dimasak terlebih dahulu. Biji kurma bisa diolah untuk makanan ternak, atau dirangkai menjadi pernak pernik hiasan. Minyak dari bijinya juga bisa diolah menjadi sabun, dan masih banyak manfaat lainnya. Semoga usaha YSPITI dalam budidaya kurma ini memberikan hasil yang baik dengan izin Allah SWT. Amin