Pimpinan Pondok Buka Wawasan Kepesantrenan Kepada Calon Wali Santri Trubus Iman
Trubus Iman – Ahad, 25 Maret 2017, bersamaan dengan ujian masuk calon santri dan santriwati Trubus Iman, Pimpinan Pondok Pesantren Trubus Iman berikan wawasan kepesantrenan kepada seluruh calon wali santri. Turut hadir dalam acara ini keluarga besar Pesantren Trubus Iman sekaligus pendiri pesantren Bapak H. Tony Budi Hartono yang ikut memberikan gambaran kehidupan pesantren kepada seluruh yang hadir di Masjid Muhammad.
Kegiatan rutin ini menjadi sunnah pondok setiap tahunnya. Penting untuk calon wali santri mengetahui sistem pendidikan dan pengajaran pesantren beserta seluruh kegiatannya. Dalam kesempatan ini, Al-Ustadz Reza Jehan Lesmana menjelaskan bagaimana untuk menjadi wali santri yang baik agar kualitas anak juga baik. Mengutip dari pesan KH. Hasan Abdullah Sahal, bahwa wali santri harus memiliki 5 sifat dan sikap, yaitu TITIP (Tega, Ikhlas, Tawakkal, Ikhtiar, Percaya).
Pertama, (T) tega, maka orang tua harus tega bahwa di pesantren seorang anak akan dididik bukan dibuang. Harus tega karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan, bukan medan penghidupan. Kedua (I) ikhlas, maka orang tua harus ikhlas dan sadar bahwa anak yang dipondokkan tidak akan dibiarkan terlantar, ikhlas jika anaknya dididik, dilatih, ditempa, diurus, ditegaskan, dievaluasi, dibina, diajari dan sebagainya. Itu semua adalah untuk kebaikan masa depan anak. Ketiga (T) tawakkal, menyerahkan seluruhnya pada Allah, dengan memperbanyak do’a. Karena pesantren bukanlah tukang sulap, sehingga bisa merubah begitu saja santri-santrinya, bukan juga sebagai tukang jahit atau tukang pahat yang dapat membentuk santri-santrinya sesuai keinginannya. Allah lah Sang pemberi hidayah yang dapat membolak-balikkan hati seseorang.
3 hal di atas tidaklah cukup tanpa adanya (I) ikhtiar (Dana dan do’a). Perlu kerja sama antara pihak pondok dan orang tua. Pihak pondok dengan kerja keras dan doa keras, pihak orang tua juga demikian, mencari dana/nafkah/ rizki yang halal sehingga bisa membayar iuran tepat waktu, ditambah dengan do’a sebagai ikatan batin antar anak dan orang tua yang saling mendoakan. Kelima adalah (P) percaya, bahwa seorang anak akan benar-benar dibina. Apa yang di dapatkan di pesantren adalah bentuk pembinaan, baik susah maupun senang, sedih atau gembira, letih atau semangat, bahkan sakit ataupun sehat semuanya adalah pendidikan yang akan dirasakan secara total selama 24 jam sebagai kurikulum pendidikan. Jadi apapun yang dilihat, didengar, dirasakan, dikerjakan, kita sebagai orang tua harus percaya bahwa itu adalah bentuk wadah pembinaan. Sehingga kita tidak salah paham, atau salah sikap atau salah persepsi.
Al-Ustadz Daniar menambahkan, bahwa belajar adalah kewajiban, sebagaimana perintah Allah yang diturunkan dalam ayat al-Qur’an pertama kali, perintah membaca “iqro’“. Namun tidak cukup hanya dengan membaca saja. Benar bahwa membaca dapat menjadikan seseorang menjadi cerdas dan pintar. Sebab perintah membaca dalam al-Qur’an harus disempurnakan dengan ayat setelahnya, Iqro’ bi-ismi Robbika al-ladzi kholaq. Maka tidak cukup untuk mendidik anak agar cerdas dan pintar, namun juga harus benar. Kebenaran absolut hanya milik Allah swt. Maka di pesantren, seluruh pelajaran dan pendidikan didasarkan pada sumber yang tidak diragukan kebenarannya. Al-Qur’an dan al-Hadits. H. Tony Budi Hartono menutup pertemuan dengan berbagi pengalaman kepada calon wali santri, dimana beliau selama hampir 13 tahun merasakan hal yang sama dengan apa yang akan dirasakan oleh para calon wali santri. Yaitu pada saat menyekolahkan putra dan putrinya di Pondok Pesantren Gontor Ponorogo dan Gontor Putri Mantingan Ngawi. Namun, masa-masa berat dan sulit selama 13 tahun tersebut semua berhasil dapat dilewati. Kuncinya, luruskan niat lillahi Ta’ala.
Dalam kesempatan yang sama, seluruh calon santri dan santriwati juga sedang melaksanakan ujian seleksi masuk Pondok Pesantren Trubus Iman. Dua tahapan ujian yang dilakukan, yaitu ujian lisan dan tulisan, meliputi ibadah sehari-hari, bahasa Indonesia dan Matematika. Ujian yang diiukuti 96 calon santri dan santriwati ini akan diumumkan oleh panitia ujian masuk beberapa hari setelah pelaksanaan tes. Semoga hasil akhirnya menjadi kebaikan bagi Pondok Pesantren dan calon santri Trubus Iman. Amin Ya Robb.